Semeru Pos | Tulungagung, 20 November 2024 – Sebuah langkah inspiratif dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dilakukan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu. Bertempat di Balai Desa Tanjungsari, pelatihan pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal sukses digelar dengan melibatkan 40 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00 WIB ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka. Camat Boyolangu, Eko Kennis Yulianto, membuka acara dengan menekankan pentingnya kemandirian pangan berbasis lokal. “Kesehatan yang baik dimulai dari rumah. Dengan PMT lokal, kita dapat memanfaatkan kekayaan alam sekitar untuk menciptakan generasi yang lebih sehat,” ujarnya dengan penuh semangat.
Hadir pula dokter Heru Nur C., Kepala Puskesmas Beji, yang memaparkan strategi pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan anak-anak. Sesi menjadi semakin menarik saat ahli gizi Puskesmas Beji, Yunita Eka M., memberikan pelatihan langsung tentang pemilihan dan pengolahan bahan pangan lokal seperti kacang hijau, ubi, dan daun kelor. “Makanan bergizi tidak harus mahal, asalkan kita tahu cara memanfaatkannya,” jelasnya.
Maria Kristiwati R., perwakilan Pokmas Puskesmas Beji, berbagi cerita inspiratif mengenai keberhasilan penerapan PMT lokal di desa-desa lain. Tak ketinggalan, Kepala Desa Tanjungsari, Sanindra Bayu Pradana, memberikan motivasi kepada peserta. “Ini adalah langkah besar bagi kita. Mari jadikan Desa Tanjungsari contoh dalam mengelola pangan lokal demi kesehatan bersama,” tuturnya.
Pelatihan ini tidak hanya diisi dengan teori, tetapi juga praktik langsung. Para peserta diajarkan membuat berbagai varian PMT diantaranya pembuatan dimsum ayam, puding susu,tahu fantasi puyuh,sempol ayam, yang berbahan- bahan lokal , dan di jadikan makanan dan camilan yang sehat. Suasana penuh antusiasme terlihat saat para peserta mencoba meracik bahan-bahan tersebut.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya jadi tahu cara membuat makanan sehat untuk keluarga saya, tanpa perlu biaya besar,” ujar salah satu peserta.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat mampu menciptakan solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup. Harapannya, pelatihan seperti ini bisa terus berlanjut, menjangkau lebih banyak desa, dan membawa perubahan nyata bagi masa depan yang lebih sehat.
Dengan semangat kolaborasi ini, Desa Tanjungsari menegaskan komitmennya untuk menjadi pionir dalam gerakan hidup sehat berbasis kearifan lokal.(Bayu Krisna)