Debat publik perdana cawalkot Kediri (Foto : Bayu,Semeru Pos) |
Semeru Pos | Kediri : Suhu politik Kota Kediri semakin memanas seiring dengan digelarnya Debat Publik perdana Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri yang diselenggarakan KPU Kota Kediri pada Jumat malam (1/11). Momen ini menjadi ajang adu gagasan, visi, dan komitmen antara dua pasangan calon yang berlomba menarik hati masyarakat.**
Pada sesi debat tersebut, Paslon nomor urut 1, Vinanda Prameswati dan Gus Qowim, serta Paslon nomor urut 2, Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono, masing-masing tampak mantap dan penuh percaya diri menyampaikan visi, misi, dan program unggulan mereka. Dalam suasana yang penuh antusiasme, kedua pasangan memaparkan rencana besar mereka untuk membawa Kediri menuju masa depan yang lebih cerah.
Acara dimulai dengan penyampaian visi dan misi dari setiap pasangan calon. Namun, kejutan besar datang saat mereka diberikan pertanyaan acak yang dirancang untuk menguji ketajaman visi dan komitmen terhadap isu-isu utama Kota Kediri. Tak jarang, jawaban yang disampaikan mengundang respons tegas dari lawan, menciptakan perdebatan yang sengit namun terarah.
KPU Kota Kediri melalui ketuanya, Reza Christian, menegaskan pentingnya debat ini dalam tahapan Pilkada Kota Kediri yang akan mencapai puncaknya pada 27 November 2024. “Ini adalah kesempatan emas bagi masyarakat untuk mengenali lebih dalam setiap paslon dan program yang mereka usung,” ungkap Reza pada Sabtu (2/11/2024), sembari berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan momen ini untuk menentukan pilihan dengan lebih bijak.
Reza juga mengonfirmasi bahwa debat publik akan diselenggarakan dua kali, yakni pada 1 November dan 20 November mendatang. Ia menggarisbawahi bahwa debat ini tak sekadar tontonan politik, tetapi merupakan forum untuk memperdalam wawasan masyarakat terkait rencana yang akan diimplementasikan oleh masing-masing calon pemimpin mereka.
"Masyarakat Kediri diharapkan benar-benar bisa melihat dan membandingkan langsung gagasan dari tiap calon, sehingga mereka bisa membuat keputusan terbaik," tambah Reza. Lebih jauh lagi, ia berharap bahwa debat ini akan mendorong partisipasi masyarakat dalam Pilkada, dengan target KPU untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih.
“Semoga debat ini bisa menggugah kesadaran politik warga agar semakin aktif dalam berpartisipasi dan menggunakan hak suara pada hari pencoblosan,” tutup Reza penuh harap.
Debat ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pamer gagasan, tetapi juga menyuguhkan solusi konkret yang menjawab kebutuhan masyarakat Kediri. Dengan adanya paparan dari masing-masing calon, masyarakat diajak untuk menilai seberapa relevan dan realistis program-program yang ditawarkan.
Pertarungan akan berlanjut pada 20 November mendatang, saat kedua pasangan calon kembali dihadapkan dengan pertanyaan dan topik baru. Debat berikut ini akan menjadi kesempatan terakhir mereka untuk memperkuat posisi di hati masyarakat sebelum masuk ke hari pemilihan, di mana suara rakyat akan menentukan nasib Kota Kediri ke depan.(Bayu k.)