Sidoarjo - Focus Group Discussion (FGD) inisiasi kerjasama pengelolaan air limbah domestik digelar Dinas Perumahan, Permukiman, Cipta Karya dan Tata ruang (DP2CKTR) Sidoarjo bersama dengan pengusaha sedot tinja swasta, pada Selasa (5/3), di Hotel Luminor, Sidoarjo. Program kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan pengusaha sedot tinja swasta ini guna mewujudkan program Sanitasi Aman di Sidoarjo.
Sesuai Visi-Misi Bupati Sidoarjo Tahun 2021-2026 yaitu mewujudkan Kabupaten Sidoarjo yang sejahtera, maju, berkarakter, dan berkelanjutan, khususnya misi ke 3 membangun infrastruktur dan ekonomi sosial yang modern dan berkeadilan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan, maka keberadaan pengusaha khususnya pengusaha sedot tinja swasta dalam pengelolaan air limbah domestik di Sidoarjo sangat berpengaruh dan berdampak pada sanitasi aman juga sebagai upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sidoarjo.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas P2CKTR Sidoarjo, M. Bachruni, saat membuka acara FGD yang dihadiri perwakilan pengusaha sedot tinja yang ada di wilayah Sidoarjo, Gresik, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto. “Masalah sanitasi aman ini perlu kita sampaikan juga kepada masyarakat karena juga berpengaruh terhadap pencegahan stunting. Jamban yang sehat bisa mewujudkan zero stunting juga,” jelasnya.
Dinas P2CKTR Sidoarjo telah memiliki aplikasi LESTARI (Layanan Elektronik Sedot Tinja Periodik) untuk mendukung sanitasi aman yang sudah berjalan sejak tahun 2021. Penyedotan tinja ini dijadwalkan secara berkala dan terjadwal setiap 3 tahun sekali. “Layanan LESTARI yang selama ini mungkin masyarakat belum tau bahwa Dinas P2CKTR melayani sedot tinja dengan harga yang cukup ekonomis dengan pelayanan yang maksimal,” imbuh Bachruni. Target Pemkab Sidoarjo tahun 2025 akan launching pengusaha sedot tinja yang akan menjadi BLUD dan di tahun 2026 akan dibangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di wilayah Sukodono.
Semenara itu, salah satu Pengusaha sedot tinja asal Sidoarjo, Rifa’i mengatakan ucapa terima kasih atas sarpras pembuangan tinja yang selama ini sudah difasilitasi Dinas P2CKTR, meskipun ada beberapa kendala, antara lain kendaraan pengangkut tinja yang dimiliki kurang layak dan jumlah permintaan masyarakat selama ini menurun karena ada perbedaan tarif. “Semoga aspirasi kami ini bisa ditampung dan diberikan solusi. Kedepan kami siap bekerjasama dengan Dinas P2CKTR untuk layanan sedot tinja ini,” kata Rifai’i.
Persiapan menuju sanitasi aman 2030 dalam FGD kali ini menggandeng USAID IUWASH Tangguh dimulai dengan paparan materi oleh tim USAID IUWASH Tangguh, penyampaian aspirasi dan diskusi dengan pengusaha yang telah terdaftar pada Dinas P2CKTR hingga penandatanganan MoU dengan para pengusaha sedot tinja. Dwi Angkasa Wasis, Spesialis Bidang PSE USAID IUWASH TANGGUH mengatakan melalui kegiatan ini bisa diketahui kondisi dan permasalahan yang ada pada pengusaha sedot tinja. “Kami berharap dengan kolaborasi yang maksimal ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang tidak terlepas dari lingkungan yang sehat, sanitasi berbasis lingkungan yang baik dan perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat di Sidoarjo,” harap Wasis.