Semeru Pos :
Sempat ramai dalam pemberitaan melalui video YouTube,ada seorang wali murid keluhkan besarnya iuran untuk HUT SMA Negeri 6 Madiun.
Wali murid itu mengeluhkan dengan iuran HUT Sekolah senilai 400 ribu dengan rincian sebagai berikut ,275 ribu untuk iuran rangkaian acara HUT dan 130 ribu untuk patungan satu kelas.
Pihak sekolah yang mengetahui melalui ramainya pemberitaan, akhirnya segera mengambil sikap dengan memanggil ibu dari siswa kelas XI tersebut.Wali murid yang diketahui bernama Sri Wahyuni tersebut mengaku kaget saat ada seorang petugas dari SMA Negeri 6 Madiun datang ke rumahnya untuk mengantarkan undangan kehadiran ke sekolah.
"Saya diundang untuk koordinasi terkait iuran HUT SMA Negeri 6 Madiun. Pihak sekolah meminta maaf karena kurangnya komunikasi antara pihak wali murid dan sekolah. Sehingga banyak wali murid merasa keberatan," ungkap Sri Wahyuni, Kamis (6/10/2022).
Tetapi yang membuat janggal adalah kenapa hanya dirinya yang diundang untuk hadir ke sekolah terkait keluhan iuran itu, padahal banyak wali murid merasa keberatan.
"Tidak ada subsidi silang atau bantuan, hanya di surat pernyataan yang beredar itu diijinkan untuk menyumbang semampunya bagi yang tidak mampu,"ujarnya
"Saya mengharapkan agar acara HUT sekolah jangan dijadikan ajang untuk bermewah-mewahan.Karena banyak teman atau saudara kita yang kekurangan. Dari pada untuk mengundang artis mending untuk bakti sosial karena banyak saudara kita yang kurang mampu,dengan keadaan sekarang ini, jelasnya.
Diberitakan dalam tayangan video, bahwa dalam percakapan sebuah WhatsApp Grup kelas XI SMA Negeri 6 Madiun sempat ramai karena banyak wali murid mengeluhkan besarnya tarikan uang hari jadi. Meski dikomplain banyak wali murid, dalam chat wali kelas bersikukuh bahwa keputusan tersebut berdasarkan hasil voting.
Berikut salah satu tayangan video you tube dari salah satu media ;
Sumber : News 7
Sementara itu, dijumpai terpisah Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 6 Madiun, Andreas Pontjo Djoko W mengaku enggan memberikan komentar. Dirinya hanya menegaskan bahwa sebagai pendidik tidak akan mematahkan kreativitas siswa.
"Sudah biarkan saja berita itu. Yang jelas saya tidak bisa memenggal kreativitas siswa," pungkasnya
NW**